Mamuju - Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat Muhammad Idris menjadi Mentor pada Seminar Proyek Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI tahun 2024, secara virtual, Jum'at, (12/72024).
Peserta PKN Tk. 1 antara lain, Junda Maulana, Kepala Bapperida Provinsi Sulawesi Barat dengan Judul Proper "Stop Stunting Baru Melalui Roadmap PASTIPADU (Penanganan Stunting Terpadu)" dan Farid Wajdi Kepala BPSDM Provinsi Sulawesi Barat dengan judul Proper "Pengembangan Kompetensi dan Pelatihan SDM Aparatur yang terintegrasi Berpola Appe' Sulapa' (Sulbar Daya Unggul, Terlatih, Profesional, dan Adaptif)".
"Saya merasa bersyukur karena sudah bisa terbantu dengan hadirnya mitra kerja Kepala Bappeda dan Kepala BPSDM yang akan membantu Sulbar menangani satu problem mengenai stunting, " kata Idris.
Dia mengapresiasi atas bimbingan Kepala Bappeda yang mengambil isu stunting, dimana di Sulbar sudah bahu membahu menekan angkanya agar tidak terus mengalami penigkatan.
"Apalagi ini daerah baru yang berusaha untuk berlari cepat pada kondisi jangka pendek. Tetapi jangka panjangnya kita siapkan betul untuk menjemput Indonesi emas, " tambahnya.
Menurutnya, isu diangkat Kepala Bappeda Junda ini menjadi perhatian serius di Sulbar. Dirinya juga mendorong bahwa sebagai pemerintah memikirkan jangka pendek seperti IPM, konektivitas, sampai pengembangan ekonomi.
"Kami mendorong pak Junda mendalami ini, karena tidak berdimensi ke politik. Ini bicara kemaslahatan makanya harus dipikirkan, " ujarnya.
Apalagi, rata-rata nasional Sulbar masih tinggi angka stunting yang berada 30 persen. Makanya berjuang untuk menurunkan ini sesuai target nasional 14 persen.
"Semoga tidak ada lagi stunting baru, kami yakin sesuai yang dirancang melalui penganggaran sudah didukung. Selalu membangun kolaborasi semua elemen, " imbuhnya.
Baca juga:
Wapres RI ke Sulsel Bahas MPP dan UMKM
|
Selain itu, masalah di sulbar ini ketersedian SDM aparatur yang sudah digambarkan Kepala BPSDM Sulbar.
"Bagaimana mendorong akses pengembangan kompetensi itu menjadi hal yang penting. Sehingga ASN kita bisa mencapai level profesional, " tandasnya.